Friday, 25 November 2016

Sanitasi & Air Bersih

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Dalam kehidupan sekarang banyak sekali masyarakat yang tidak menerapkan hidup sehat. Hal tersebut bisa disebabkan karena masyarakat Indonesia yang tidak mengerti bagaimana menerapkan hidup sehat atau bahkan ada yang mengerti tetapi tidak menerapkannya karena suatu alasan tertentu, misalnya masalah ekonomi keluarga. Dalam menerapkan hidup sehat, harusnya masyarakat memulai dari kebersihan lingkungan terlebih dahulu.
            Di Indonesia, masih banyak sekali penduduk yang tinggal ditempat – tempat kumuh karena kekurangan, sulitnya mendapatkan biaya untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Akhirnya mereka menyewa rumah dengan harga yang terjangkau. Biasanya karena harganya murah dan terjangkau lingkungan yang di tinggali jauh dari kata bersih. Mulai dari pembuangan kotorannya hingga penyediaan air bersih. Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit. Khususnya yang berhubungan dengan air, dan berperan dalam meningkatkan standart atau taraf / kualitas hidup msyarakat.
            Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat di Indonesia masih di hadapkan pada beberapa masalah yang cukup kompleks dan sampai saat ini belum dapat di atasi keseluruhan. Salah satu masalah yang dihadapi sampai saat ini ialah masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih untuk masyarakat.
1.2 Tujuan
1.      Memenuhi tugas yang terkait dengan sanitasi & air bersih.
2.      Menambah wawasan pembaca dan penulis tentang pentingya penghematan air.
3.      Mengetahui tentang bagaimana penyediaan air bersih.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sanitasi
            Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak dibuang sembarangan. Sanitasi juga sering disebut sanitasi lingkungan dan kesehatan lingkungan, sebagai suatu usaha pengendalian semua factor yang ada di lingkungan fisik manusia yang diperkirakan dapat menimbulkan hal-hal yang menggangu perkembangan fisik manusia yang dapat memberikan akibat yang merugikan kesehatan dan jasmani serta kelangsungan hidup.
2.2 Hubungan Sanitasi & Kesehatan
            Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan terhadap berbagai factor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sedangkan sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan yang menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan. Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan pembuangan air limbah.
2.3 Pengertian Air Bersih
            Berdasarkan keputusan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai air bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari – hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan undang – undang yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
            Berdasarkan peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 16 tahun 2005 tentang pengembangan sistem penyediaan air minum, didapat beberapa pengertian mengenai ;
1.      Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang  berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebgai air baku untuk air minum.
2.      Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
3.      Air limbah ialah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan pemukiman.
4.      Penyediaan air minum ialah kegiatan penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapat kehidupan yang sehat, bersih dan produktif.
5.      Sistem penyediaan air minum yang selanjutnya di sebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (tehknik) dan non fisik, prasarana air minum.
6.      Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun, memperluas dan meningkatkan sistem fisik (tehknik) dan non fisik (kelembagaan, manajemen, peran masyarakat dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.
2.4 Sumber Air Bersih
            Berdasarkan petunjuk program pembangunan prasarana kota terpadu perihal pedoman perencanaan dan desain tehknis sekor air bersih, disebutkan bahwa sumber air baku yang perlu diolah terlebih dahulu ialah ;
1.      Mata air, yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit untuk di duga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama.
2.      Sumur dangkal, yaitu sumber air hasil penggalian ataupun pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
3.      Sungai, saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu daerah pegunungan atau ketinggian sampai bermuara di laut / danau. Secara umum air baku yang didapat dari sungai harus diolah dulu, karena kemungkinan untuk tercemar polutan sangat besar.
4.      Danau dan penampungan air, yaitu unit penampunngan air dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun tampungan dari air hujan.

Sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum ;
1.      Air hujan, biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami pencemaran sehingga tidak dapat memenuhi syarat apabila diminum langsung.
2.      Air permukaan tanah, yaitu rawa, sungai, danau yang tidak dapat diminum sebelum melalui pengelolaan karena mudah tercemar.
3.      Air dalam tanah, yang terdiri dari sumur dangkal, dan sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk diminum karena mudah tercemar. Sumber air ini dangat mudah ditemui di rumah – rumah penduduk, sebagai hasil budidaya manusia.
            Dilain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah air yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun memerlukan pemeriksaan laboraturium untuk memastikan kualitasnya. Keburukan dan pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak akan menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air menjadi asin, biasanya di daerah-daerah sekitar pantai.
            Mata air. Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan kualitasnya dapat dibedakan atas ;
1.      Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution)
2.      Sumber yang mengalami pemurnian alamiah (natural purification)
3.      Sumber yang mendapat proteksi dengan pengolahan buatan (atifical treatment)
2.5 Standar Kualitas Air Baku
            Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan mutunya sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran yang terkontaminasi yang terlarut didalamnya. pada umumnya kotoran yang ada didalam air tidak begitu besar. Penentuan standar baku mutu air di bagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.      Persyaratan kualitas air untuk air minum.
2.      Kualitas air untuk air bersih.
3.      Persyaratan kualitas untuk air limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi
Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas air tersebut harus memenuhi persyartan, yaitu :
1.      Air harus bersih dan tidak keruh
2.      Tidak berwarna
3.      Tidak berasa
4.      Tidak berbau
5.      Suhu antara 10o-25o C(sejuk)
6.      Syarat kimiawi, antara lain
a.       Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.
b.      Tidak mengandung zat kimiawi yang berlebihan.
c.       Cukup yodium
d.      pH air antara 6,5 -9,2
e.       syarat bakteriologi, antara lain ;
tidak mengandung kuman – kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri pathogen penyebab penyakit.
            Pada umunya kualitas air baku akan menentukan besr kecilnya investasi instalasi penjernihan dan biaya operasi serta pemeliharaanny. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih.
            Berdasarkan peraturan menteri kesehatan republic Indonesia, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu :
1.      Aman dan higienis
2.      Baik dan layak diminum
3.      Tersedia dalam jumlah yang cukup
4.      Harganya relative murah dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
2.6 Pengaruh Air Terhadap Kesehatan
            Air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan media penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut. Sementara itu, penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air dapat dibagi dalam kelompok – kelompok berdasarkan cara penularannya terbagi menjadi empat yaitu :
Wataerborne mechanism
            Dalam mekanisme ini, kuman pathogen dalam air yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh penyakit yang ditularkan melalui mekanisme ini antara lain kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan poliomietilis.
Waterwased mechanism
            Penularan semacam ini berkaitan dengan kebersihan umum dan perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan yaitu :
1.      Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-anak
2.      Infeksi melalui kulit dan mata, seperti scabies dan trachoma
3.      Penularan melalui bintang pengerat seperti pada penyakit leptospiros
Water – related insect vector mechanism
            Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air . contoh penyakit dengan mekanisme ini adalah filariasis, dengue, malaria, yellow fever.
            Nah teman – teman pembahasan diatas sudah menunjukan bahwa sanitasi dan air besih adalah materi yang keterkaitannya sangat erat, bagaimana tidak ? sanitasi mengajarkan pembudayaan hidup bersih dengan harapan akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia dan pengaruh air sangat tinggi terhadap kesehatan. Maka dari itu teman haruslah berhati – hati saat memilih air untuk di jadikan sumber kegiatan dalam kehidupan kita sehari – hari seperti mencuci, mandi, konsumsi dan masih bnyak lainnya. Agar kita lebih banyak tau, yuk kita bahas lagi materi sanitasi.
2.7 Manfaat Sanitasi
            Ternyata manfaat sanitasi yang baik itu sangat besar, tidak hanya bagi kesehatan masyarakat. tapi juga berdampak positif bagi perekonomian dan pembangunan bangsa. Berikut ini adalah manfaat sanitasi menurut direktur rumahan dan permukiman bappenas, Nugroho Tri Utomo :
Menghindari angka pertumbuhan ekonomi semu
            Kerugian ekonomi akibat sanitasi buruk sebagaimana diuraikan diatas, jika dihitung detail, seharusnya akan mempengaruhi dan mengurangi laju pertumbuhan ekonomi.
Meningkatkan Kualitas Kesehatan, Pendidikan, dan Produktivitas Masyarkat
            Menurut WHO, kondisi dan perilaku sanitasi yang sangat baik dan perbaikan kualitas air minum dapat menurunkan kasus diare yang akan mengurangi jumlah hari tidak masuk sekolah dan tidak masuk kerja hingga 8 hari pertahun atau meningkatkan 17% yang tentunya berdampak pada kesempatan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Menurunkan Angka Kemiskinan
            Akibat buruknya sanitasi, rata – rata keluarga di Indonesia harus menanggung Rp 1,25 juta setiap tahunnya. Ini jumlah yang sangat berarti bagi keluarga miskin. Biaya – biaya tersebut mencakup biaya berobat, perawatan rumah sakit dan hilangnya pendapatan harian akibat menderita sakit atau harus menunggu dan merawat anggota keluarga yang sakit.
Memberdayakan Mayarakat
            Perubahan perilaku terhadap akses sanitasi, telah dibuktikan dapat mendorong kontribusi investasi sanitasi. Pengalaman pembangunan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dijawa timur menunjukan leverage factor, bahwa setiap Rp 1 yang telah dikeluarkan telah berhasil menggerakan investasi sanitasi dari masyarakat sendiri hingga Rp 35.
Menyelamatkan Masyarakat
            Manfaat dari investasi sanitasi tentu saja terkait dengan bidang kesehatan yang sudah dikenal luas, yaitu mencegah selalu lebih murah mengobati. Bayangkan Negara kita harus kehilangan Rp 58 Triliun pertahun karena kita memilih tidak mengalokasikan anggaran sebesar RP 11,2 Triliun pertahun untuk memperbaiki kondisi sanitasi.

Menjaga Lingkungan Hidup
            Bank Pembangunan Asia (2009) menyatakan bahwa, kita telah gagal menginvestasikan USD 1untuk menangani sanitasi, sehingga sungai kita tercemar, maka akan diperlukan pengeluaran biaya sebesar USD 36 untuk memulihkan kembali kondisi air sungai.
            Penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuagan sampah dan air limbah yang kurang baik seperti diare, demam berdarah, disentri, hepatitis A, kolera, tipus, cacingan dan malaria.
2.8 Upaya Penanganan Maslalah Sanitasi
Pengadaan Air Bersih
            Air hujan, penampungan air hujan dapat ditampung di dalam suatu dam ( danau buatan ) yang dibangun berdasarkan partisipasi masyarkat setempat. Semua air hujan dialirkan ke penampungan tersebut melalui alur –alur air. Kemudian disekitar danau tersebut dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air sumur agar air sumur pompa gali tidak tercemar oleh kotoran disekitarnya, perlu adanya syarat – syarat sebagai berikut :
1.      Harus ada bibir sumur agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak akan masuk kedalamnya.
2.      Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harusdi tembok, agar air dari atas tidak dapat mengotori air sumur.
3.      Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi kekeruhan, sebagai pengganti kerikil, kedalam sumur ini dapat dimasukan suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya aluminium sulfat (tawas).




BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya, misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah agar tidak membuang samoah sembarangan. Upaya sanitasi air dasar meliputi penyediaan air bersih untuk keperluan mencuci tangan, konsumsi dll.
            Sanitasi yang buruk, kurangnya kebersihan diri dan lingkungan yang buruk berkaitan dengan penularan beberpa penyakit seperti diare, kolera, typhoid, parathypoid, disentri, penyakit cacing tambang, accariasis, hepatitis A dan E, penyait kulit, trachoma, dan masih banyak lagi.

            Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan mutunya sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran yang terkontaminasi yang terlarut didalamnya. pada umumnya kotoran yang ada didalam air tidak begitu besar. Penentuan standar baku mutu air di bagi menjadi tiga bagian yaitu persyaratan kualitas air untuk air minum, kualitas air untuk air bersih, persyaratan kualitas untuk air limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi

No comments:

Post a Comment

Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang             Dumairy (1996) mengatakan bahwa Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur sert...